Build 3-TIER Application With Microsoft Visual Foxpro (1 of 2)
Halo Sobat, diposting kali ini saya akan coba bahas dan memberikan contoh tentang bagaimana membangun aplikasi 3-tier dengan Microsoft Visual Foxpro.
Aplikasi dengan arsitektur 3-tier saat ini sedang booming disusul dengan munculnya IDE Developer NET Framework dari Microsoft. Kita tentu sering mendengar istilah dotnet bukan. Tapi diposting ini saya justru akan menggunakan Microsoft Visual Foxpro (MVFP), salah satu tool pemrograman data centric yang ringan dan tangguh. Sesuai dengan istilah data centric, VFP pada awal munculnya memang dikhususkan untuk aplikasi database. Bagi programmer VFP perlu berbangga hati karena VFP juga dapat digunakan untuk membangun aplikasi 3-Tier :)
Baca:
Build 3-TIER Application With Microsoft Visual Foxpro (2 of 2)
Sebelum melangkah lebih jauh, kita lihat dulu penjelasan mengenai 3-tier. Dibawah ini adalah penjelasan singkatnya :
"With three-tier applications, the business rules are removed from the client and are executed on a system in between the user interface and the data storage system. The client application provides user interface for the system. The business rules server ensures that all of the business processing is done correctly. It serves as an intermediary between the client and the data storage. In this type of application, the client would never access the data storage system directly. This type of system allows for any part of the system to be modified without having to change the other two parts. Since the parts of the application communicate through interfaces, then as long as the interface remains the same, the internal workings can be changed without affecting the rest of the system" (sumber msdn.microsoft.com)
Dari penjelasan diatas saya harap sudah cukup jelas. Secara umum penjelasan diatas adalah bahwa sistem aplikasi 3-tier terbentuk dari tingkatan klien, logika bisnis, dan database.
Nah bagi yang belum jelas, bisa melihat perbedaan antara aplikasi 2-tier dengan aplikasi 3-tier seperti terlihat dibawah ini :
1. Aplikasi 2-Tier
2. Aplikasi 3-Tier
2a. Web Based
3b. Windows Based
Harapan saya dengan 3 gambar diatas, teman-teman akan lebih jelas memahami perbedaan antara arsitektur 2-tier dan 3-tier.
Dibawah ini adalah kelebihan dan kekurangan aplikasi 3-tier :
Kelebihan n-Tier :
1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang.
2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara.
3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan
Kekurangan 3-Tier :
Sistem n-tier relatif mahal untuk development dan instalasinya. Hal ini dikarenakan perencanaan software pada 3-tier bisa jadi sangat kompleks. Bahkan pada awal tahap perencanaan, Anda telah harus mempertimbangkan potensi pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang. Satu hal yang harus terus diingat sebagai konsep dasar, bahwa pengertian arsitektur 2-tier maupun 3-tier secara logical dan bukan sescara physical
Karena tugasnya menyediakan service ke client maka bisnis logic harus menginduk ke dalam host agar dapat dipanggil/dimanfaatkan oleh client. Sebenarnya ada 3 cara hosting untuk aplikasi server yang digunakan oleh NET Framework, yaitu : 1. IIS Hosting, 2. Self Hosting, 3. Windows Hosting
Dengan VFP kita akan melakukan hosting di IIS dan membangun Web Service untuk aplikasi 3-Tier. Pada postingan saya sebelumnya, saya telah membahas mengenai Web Service, jadi mungkin tidak akan jauh berbeda hanya saja kita akan memanfaatkan VFP pada topik kali ini :)
Sampai disini dulu postingan saya, pada postingan selanjutnya, saya akan coba memberikan contoh source code untuk membangun aplikasi 3-tier menggunakan VFP.
Semoga posting artikel "Build 3-TIER Application With Microsoft Visual Foxpro" ini bermanfaat dan sampai ketemu pada lanjutan postingan ini .
Salam,
Aplikasi dengan arsitektur 3-tier saat ini sedang booming disusul dengan munculnya IDE Developer NET Framework dari Microsoft. Kita tentu sering mendengar istilah dotnet bukan. Tapi diposting ini saya justru akan menggunakan Microsoft Visual Foxpro (MVFP), salah satu tool pemrograman data centric yang ringan dan tangguh. Sesuai dengan istilah data centric, VFP pada awal munculnya memang dikhususkan untuk aplikasi database. Bagi programmer VFP perlu berbangga hati karena VFP juga dapat digunakan untuk membangun aplikasi 3-Tier :)
Baca:
Build 3-TIER Application With Microsoft Visual Foxpro (2 of 2)
Sebelum melangkah lebih jauh, kita lihat dulu penjelasan mengenai 3-tier. Dibawah ini adalah penjelasan singkatnya :
"With three-tier applications, the business rules are removed from the client and are executed on a system in between the user interface and the data storage system. The client application provides user interface for the system. The business rules server ensures that all of the business processing is done correctly. It serves as an intermediary between the client and the data storage. In this type of application, the client would never access the data storage system directly. This type of system allows for any part of the system to be modified without having to change the other two parts. Since the parts of the application communicate through interfaces, then as long as the interface remains the same, the internal workings can be changed without affecting the rest of the system" (sumber msdn.microsoft.com)
Dari penjelasan diatas saya harap sudah cukup jelas. Secara umum penjelasan diatas adalah bahwa sistem aplikasi 3-tier terbentuk dari tingkatan klien, logika bisnis, dan database.
Nah bagi yang belum jelas, bisa melihat perbedaan antara aplikasi 2-tier dengan aplikasi 3-tier seperti terlihat dibawah ini :
1. Aplikasi 2-Tier
2. Aplikasi 3-Tier
Harapan saya dengan 3 gambar diatas, teman-teman akan lebih jelas memahami perbedaan antara arsitektur 2-tier dan 3-tier.
Dibawah ini adalah kelebihan dan kekurangan aplikasi 3-tier :
Kelebihan n-Tier :
1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan datang.
2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara.
3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara transparan
Kekurangan 3-Tier :
Sistem n-tier relatif mahal untuk development dan instalasinya. Hal ini dikarenakan perencanaan software pada 3-tier bisa jadi sangat kompleks. Bahkan pada awal tahap perencanaan, Anda telah harus mempertimbangkan potensi pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang. Satu hal yang harus terus diingat sebagai konsep dasar, bahwa pengertian arsitektur 2-tier maupun 3-tier secara logical dan bukan sescara physical
Karena tugasnya menyediakan service ke client maka bisnis logic harus menginduk ke dalam host agar dapat dipanggil/dimanfaatkan oleh client. Sebenarnya ada 3 cara hosting untuk aplikasi server yang digunakan oleh NET Framework, yaitu : 1. IIS Hosting, 2. Self Hosting, 3. Windows Hosting
Dengan VFP kita akan melakukan hosting di IIS dan membangun Web Service untuk aplikasi 3-Tier. Pada postingan saya sebelumnya, saya telah membahas mengenai Web Service, jadi mungkin tidak akan jauh berbeda hanya saja kita akan memanfaatkan VFP pada topik kali ini :)
Sampai disini dulu postingan saya, pada postingan selanjutnya, saya akan coba memberikan contoh source code untuk membangun aplikasi 3-tier menggunakan VFP.
Semoga posting artikel "Build 3-TIER Application With Microsoft Visual Foxpro" ini bermanfaat dan sampai ketemu pada lanjutan postingan ini .
Salam,