Posts

Showing posts from July, 2017

Remove Duplicate Row Using Query In SQL Server

Image
Sesuai dengn judul " Remove Duplicate Row Using Query In SQL Server ". Pada posting kali ini kita akan belajar cara menggunakan conditional delete untuk menghapus salah 1 baris dari 2 buah baris duplikat dengan menghapus baris yang memiliki nilai paling kecil. Script untuk menghapus seperti terlihat dibawah ini : delete sap_volume_dsp             from sap_volume_dsp             join             (             -- get equip duplicate with min production             select lequnr, dateid, [shift], min(prod) as prod from sap_volume_dsp where rtrim(Lequnr) in             (                 -- get duplicate equip                 select rtrim(lequnr) from                 (                     select count(lequnr) as jml, Lequnr from sap_volume_dsp group by dateid, lequnr, [shift]                 ) tmp where jml > 1             ) group by lequnr, dateid, [shift]             ) tabfilter             on             sap_volume_dsp.lequnr = tabfilter.lequnr             and sap_

Create Table HTML From Table SQL (Part 1 of 2)

Image
Pada posting kali ini saya akan jelaskan bagaimana cara untuk membuat tabel HTML dari sebuah tabel di database. Pada umumnya kategori di dalam database merupakan data yang berupa baris sedangkan kategori didalam tampilan web HTML berupa kolom. Query yang kita butuhkan untuk membentuk table HTML adalah left join dengan cara melakukan left join dengan table itu sendiri. Gambar dibawah ini adalah hasil yang kita inginkan : HTML table tersebut mempunyai beberapa kondisi : Maksimal baris untuk setiap kategori adalah 5. Jika jumlah item dari kategori lebih dari 5 maka pindahkan ke samping. Untuk kategori yang sama maka merge judul kategori-nya. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat HTML dari tabel diatas : Buatlah row number untuk setiap jenis location id menggunakan row_number partition by. Tentukan jumlah maksimal baris untuk setiap location id (maksimal 5 baris untuk sample diatas). Tentukan jumlah maksimal  kolom untuk setiap halaman (maksimal

K2 Error Value Cannot Be Null. Parameter Name: s In SmartView and SmartObject

Jika kamu pernah menemukan error " K2 Designer Error Value Cannot Be Null.  Parameter Name: s " pada saat melakukan execute SmartObject atau pada saat membuka SmartObject maupun SmartView . Biasanya error tersebut terjadi setelah kita melakukan Deploy menggunakan pilihan create new SmartObject tetapi kita lupa untuk menambahkan Stored Procedure pada database dan SmartObject terlanjur terbuat tetapi tidak merefer ke Stored Procedure manapun. Setelah kita tambahkan Stored Procedure  dan melakukan Deploy ulang tetapi rror diatas masih terjadi, maka refresh Database instance melalui K2SmartObject tester agar Stored Procedure  yang baru kita tambahkan dikenal oleh K2. Semoga posting tentang " K2 Error Value Cannot Be Null.  Parameter Name: s " diatas dapat bermanfaat. Salam,

Background Image URL Show In IE But Not In Chrome

Image
Bagi developer web application tentu sudah terbiasa dengan istilah HTML, CSS, maupun Javascript . Karena komponen tersebut diatas merupakan bagian penting dalam pembuatan website yang interaktif. Dengan semakin berkembangnya standar HTML maupun CSS maka tiap-tiap browser mempunyai mekanisme tersendiri dalam merender tampilan website . Meskipun sudah ada standar yang terangkum di W3C (World Wide Web Consorcium) namun kadang kala  browser yang berbeda mempunyai standar tersendiri dalam menterjemahkan HTML dan CSS . Contoh kasus : Seperti pada judul posting " Background Image URL Show In IE But Not In Chrome " ini, untuk style background image yang berisi parameter URL. Browser Chrome dan Internet explorer menampilkan visual yang berbeda untuk style tersebut. .icon-spare-on {     /* for ie */     background-position: center;     background-size:15px;     background-repeat:no-repeat;     /* for chrome */     height:16px;     margin:5px;     margin-left

Resolution : K2HostServer CPU High Usage

Image
Pada umumnya yang dapat membuat konsumsi CPU adalah adanya program yang melakukan looping. Begitu juga dengan K2 Server yang mengkonsumsi CPU hingga diatas 90%, penyebabnya adalah karena adanya proses yang sudah stopped tetapi masih dicoba dijalankan oleh K2 Host Server. Bagian pertama yang perlu dicek adalah table [Server].[Async] di database K2. Table tersebut berisi semua task yang akan diproses oleh K2 Host Server. Normalnya adalah tabel tersebut akan menjadi kosong jika semua task telah dijalankan. Bagian kedua yang perlu dicek adalah K2 Workspace di bagian Workflow Server Process Instance untuk mengetahui proses yang masih stop. Langkah yang perlu dilakukan : Cek di table [Server].[Async] dan bandingkan dengan daftar proses instance yang masih ada di Workflow Server tetapi status-nya telah stopped . Carilah instance yang sama dengan [Server].[Async] dan kemudian hapus instance tersebut baru kemudian restart service K2 Host Server agar terinisialisasi ulang.